Sunday Service, 27th March 2022
MENGENAL TUHAN LEBIH DEKAT LAGI 2 Tawarikh 7:13-16
-Kalo kita tidak mengenal Tuhan kita itu siapa, dan bagaimana cara kerja Tuhan, kita akan mudah kecewa sama Tuhan. Kita akan mudah marah sama Tuhan. Hilang pengharapan jadi pilihan dan berakhir pada mati konyol.
-Anxiety adalah kondisi mental yang tidak sehat dan sering sekali terjadi akhir-akhir ini. Dapat timbul karena kecemasan berlebihan dan lagi-lagi karena kita tidak mengenal Tuhan kita itu siapa dan cara kerjaNya bagaimana.
3 level kita mengenal Tuhan dari bahasa Yunani:
1. Gnostos (kenal/tahu): Kita mengenal Tuhan berdasarkan apa kata orang. "Somebody told me about God..." Ibarat bayi yang baru lahir, level pemahaman ini masih dangkal. Kita mengenal Tuhan hanya sekedar dengar dari orang, artinya pondasi kita tentang Tuhan masih sangat minim sehingga iman kita masih gampang digoyahkan. Kita gampang berpaling dari Tuhan setiap kali mendapat masalah atau bahasa gawlnya gampang murtad.
2. Oida (kenal/mengerti): Mengenal Tuhan berdasarkan data atau fakta. Kita mengenal Tuhan dari kesaksian orang atau melihat langsung mujizat yang Tuhan berikan di hidup orang lain.
3. Ginosko (kenal/pribadi/mengalami): mengenal Tuhan karena kita mengalami sendiri berdasarkan pengalaman pribadi kita dengan Tuhan. Ginosko 205 kali diucapkan dalam Perjanjian Baru. Contohnya Ayub yang mengalami sendiri Mujizat Tuhan dalam hidupnya. Banyak dari kita yang hanya puas sampai pada titik mengetahui tentang Kristus, tapi tidak merindukan untuk mempunyai hubungan dengan Dia. Yuk ges, kita selidiki hati kita masing-masing apakah kita hanya tau tentang Kristus ataukah kita ada dalam hubungan dengan-Nya?
Tuhan itu kadang mengijinkan masalah datang dalam kehidupan kita, karena Tuhan ingin kita mengenal Dia lebih lagi. Sewajarnya kita sebagai manusia, jangan mengeraskan hati kita. Kenapa? Karena yang rugi ya diri kita sendiri. Kita rugi waktu cuman untuk kekeh atas pendirian kita yang tidak sama dengan cara Tuhan. Aku percaya ketika kita mengeraskan hati, kita akan stuck di level iman yang segitu-segitu saja. Namun, Tuhan itu mau anak-anakNya berkembang dan menjadi selalu lebih dekat denganNya. Therefore, Tuhan bakal terus memproses kita berkali-kali dengan cobaan atau masalah yang sama sampai kita pasrah dan memilih mendekatkan diri ke Tuhan dan mengenal caraNya bekerja.
Tuhan benci orang yang sombong/tinggi diri/tinggi hati.
Merendahkan diri dan bertindak tidak sombong adalah hal yang patut kita terapkan dalam hidup ini. Tapi pada paham arti sombong ga sih? Gini ya, sering kali kita berpikir sikap sombong itu contohnya pamer barang baru yang orang lain ga punya atau menghina orang lain yang tidak memiliki sesuatu seperti yang kita punya. Eh ternyata ga cuman itu lho. Sombong yang lain itu bisa terjadi juga seperti ini:
Ketika kita membuktikan diri ke orang lain bahwa kita mampu dan lebih besar dari orang lain, kita sombong.
Sadar ga sih kalo kita membuktikan diri mati-matian ke orang lain just to get justification dari orang-orang ini. Yang lebih bahaya lagi, kalo kita mulai membuktikan diri ke Tuhan bahwa kita mampu tanpa Tuhan. Isn't it clear that God doesn't like orang sombong? Dengan kita ga mau kalah sama orang lain saja, itu sudah termasuk sombong lho (Mazmur 56:1-8). Ketika kita punya keinginan untuk menjadi lebih sukses/lebih besar/lebih makmur/dan lebih lebih yang lain terhadap orang lain, kita sudah sombong di hadapan Tuhan.
Ada kata-kata bijak yang berkata: Langit tidak perlu menjelaskan bahwa dirinya tinggi, people know you are good if you are good.
I think that's all I have to share from Sunday Service hari ini. Semoga notes kotbah simple ini bisa jadi berkat buat kalian yang baca. Sorry banget kalo masih banyak yg berupa dot points and have no further explanations. Next time, bakal nulis yang lebih rinci lagi.
Thank you for reading this post! XoXo
No comments:
Post a Comment